Sabtu, 01 November 2014

Curhatan Emak- Emak

Tak terasa sudah  1 tahun, dulu mengajar 'anak orang' sekarang mengajar anak sendiri. Dulu harus pagi-pagi berangkat ke sekolah untuk mengajar, siang sibuk menilai hasil kerja siswa, sore pulang ke rumah membawa setumpuk tugas, malam membuat persiapan mengajar untuk esok hari. Alhamdulillah, sekolah tempat saya mengajar melaksanakan kurikulum 2013 sehingga jam mengajar saya berkurang drastis bahkan menghilang dari peredaran.

Sejak saat itu jadwal saya semakin padat dari pagi ke pagi, dikarenakan saya tidak bekerja lagi maka asisten rumah tangga bukan kebutuhan sekaligus menghemat pengeluaran. Tapi ada yang berbeda dari sikap anak-anakku, sejak asisten tidak ada lagi anak-anak lebih ceria dan lebih aktif bergerak. Alhamdulillah ternyata anak-anak sangat bahagia dengan keberadaan saya dirumah sepanjang hari.

Pada tanggal 13 oktober 2014, anakku yang bermasalah ketika masuk ke SD harus menghadapi UTS pertamanya. Dag...dig..dug... suara jantung setiap pagi ketika mengantar dia ke sekolah. Saya tidak punya target tertentu untuk dia tapi saya berharap paling tidak dia bisa mengerjakan soal yang dihadapi. Dan hal itu berulang selama 5 hari.

Kemarin 31 oktober 2014 anakku pulang membawa rapot sisipan. Sambil tutup mata saya buka pelan-pelan rapot itu, saya buka pelan-pelan mata saya. Alhamdulillah meskipun tidak terlalu sempurna tapi nilainya semua diatas rata-rata. Anakku melakukan tepat seperti yang saya harapkan. Dia tidak menghapalkan materi pelajaran tapi dia mengerti apa yang dia pelajari. Terimakasih nak, sudah membuat mamamu bangga.

Dengan menyandang predikat ibu dari 3 anak, salah satunya ABK, membuat saya semakin semangat untuk belajar. Tidak ada lagi keinginan untuk meninggalkan rumah, saya amat percaya rezeki ditangan Tuhan dari manapun bisa saya minta rezeki saya. Senyuman anak-anak ketika bangun tidur hingga mereka tertidur dimalam hari adalah hidup, semangat dan kekuatan bagi saya untuk terus belajar dan belajar.

Semoga tetap semangat menjalaninya, aamiin.